Masih Pentingkah Perawan itu

Saya pernah melihat sepasang suami istri yang baru saja menikah bertengkar besar hanya karena diketahui pada akhirnya si wanita ternyata tidak perawan lagi, bahkan ada pun yang batal nikah hanya karena ketahuan sudah tidak perawan. Dibeberapa tempat yang saya temui, perawan adalah salah satu syarat pernikahan, perawan berarti mendatangkan kebaikan.

Pertanyaannya, bagaimana kalau wanitanya sudah janda? Maka jawabannya pun, janda berarti pernah menikah, berarti sebelumnya dia menikah dalam keadaan perawan. Tetapi dibeberapa tempat pun, janda pun ditolak hanya karena satu alasan, yaitu PERAWAN. Lalu, apakah hanya karena sudah tidak perawan seseorang harus ditolak keberadaannya?
Sebenarnya sudah lama saya ingin menulis tentang hal ini, dan bahkan saya pun mengkritik soal pemahaman seperti ini. Saya pernah mengatakan kepada banyak orang, perawan atau tidak dia tetaplah manusia, dan manusia pun harus pantas dihargai.
Terlalu berlebihan (menurut saya) bila menjadikan perawan itu sebagai syarat untuk menikah. Apakah pernikahan hanya diukur oleh sebuah keperawanan seorang wanita? Tentu ini hanya akan memberikan dampak lain kepada mereka yang tidak perawan. Bagi saya, perawan atau tidak bukan masalah, yang jadi masalah apakah dia bersedia menjadi lebih dimasa depan?
Kadang, orang yang sudah diketahui pernah diperkosa atau pernah melakukan hubungan seks diluar nikah menjadi permasalah fatal, dan ini masih nampak dikalangan masyarakat kita. Bagi saya, tidak ada alasan untuk menolak mereka, memberi keluasan kepada mereka untuk menenrukan masa depan mereka. Bukankah kita manusia? Saya menyadari, menyentuh perawan itu hanya sekali pada seorang wanita, tetapi apakah karena si wanita tidak lagi perawan kita harus menganggapnya tidak baik, tidak menguntungkan atau sebagainya? Apakah hanya karena keperawanan yang hilang kita menjadi manusia yang tercela? Apakah kita menikahi wanita yang tidak lagi perawan membuat kita sesuka hati menghukum perasaannya, atau bahkan berlaku aniaya pada wanita.
Saya mohon maaf, ditulisan ini saya tidak menyudutkan siapa-siapa, tetepi saya hanya mengkritik saja kepada mereka yang terlalu berlebihan, menjadikan keperawanan sebagai syarat sah sebuah pernikahan. Mereka yang tidak lagi perawan juga berhak mendapatkan bagiannya, yaitu dicintai secara jelas, nyata dan sungguh-sungguh, juga berhak mendapatkan perlindungan, karena mereka juga manusia yang tercipta dan lahir dari sumber yang sama. Bila akhirnya, jodoh saya nanti wanita tidak perawan, saya tetap wajib menjaganya, karena mereka pun ditakdirkan untuk kita.

4 komentar:

  1. Memang benar yang sudah tidak perawan / perjaka masih bisa kita hargai....
    tapi... bagi yang masih perjaka / perawan seharusnya lebih di hargai lagi...karena tidak mudah untuk mempertahankan hal tersebut...penuh dengan perjuangan....
    maka kita harus menghargai hak mereka untuk mendapatkan calon istri / suami yang masih perawan / perjaka......
    hal inilah yang masih kurang di pahami oleh sebahagian orang2 saat ini....
    mengabaikan hak dan perjuangan mereka dalam mempertahankan hal tersebut serta hak mereka untuk mendapatkan calon suami / istri yang kondisinya sama dengan mereka.....

    BalasHapus
  2. cewek yg pernah ngesex dg mantannya pasti punya ikatan batin dg mantannya...
    dan bisa menjalin hubungan lagi...anda harus bisa di jaga...bagaimana jika mantannya 5 orang...mungkin jg tetangga anda...

    BalasHapus
  3. aku punya teman dia playboy...tapi sekarang masih sering ngesek dg mantannya...padahal cewek2 mantannya sudah bersuami....
    cewek2 yg tidak perawan..bisa baik dan bertobat...tetapi si suami harus menjagannya jika kecewa dia pasti curhat ke pria lain atau mantan...karena cewek tsb biasanya berpengalaman dlm hubungan dg pria..

    BalasHapus
  4. Masih Pentingkah Perawan itu?!
    - Bagi org2 penganut freesex... TIDAK!!
    - Bagi org2 non- penganut Feesex...YAHH!!

    BalasHapus

 
Kisah Cinta Berakhir Di sini © 2012 | Designed by Canvas Art, in collaboration with Business Listings , Radio stations and Corporate Office Headquarters